Kapal Lambat Sabang adalah salah satu transportasi laut yang digunakan oleh penduduk Pulau Weh untuk berpergian ke Kota Sabang. Kapal ini menjadi sarana utama bagi masyarakat Pulau Weh untuk mengakses berbagai keperluan di Kota Sabang, seperti berbelanja kebutuhan sehari-hari, berobat ke dokter, dan bersekolah.
Namun, akhir-akhir ini Kapal Lambat Sabang mengalami krisis tenaga kerja yang cukup serius. Sejumlah awak kapal yang biasanya bertugas di Kapal Lambat Sabang mulai meninggalkan pekerjaannya karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya mencari pekerjaan yang lebih menjanjikan di kota besar, sedangkan yang lain merasa bahwa bekerja di Kapal Lambat Sabang tidak memberikan gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Akibat dari krisis tenaga kerja ini, jadwal keberangkatan Kapal Lambat Sabang menjadi tidak teratur. Pelayanan kapal pun menjadi kurang optimal karena minimnya awak kapal yang siap bertugas. Para penumpang pun merasa kesulitan untuk melakukan perjalanan ke Kota Sabang karena tidak ada jadwal yang pasti.
Pemerintah daerah pun mulai bergerak mengatasi masalah ini dengan memberikan pelatihan kepada calon awak kapal untuk Kapal Lambat Sabang. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para awak kapal sehingga pelayanan Kapal Lambat Sabang dapat kembali optimal.
Selain itu, pemerintah daerah juga melakukan kerja sama dengan perusahaan kapal lainnya untuk mencari tenaga kerja yang siap bekerja di Kapal Lambat Sabang. Hal ini diharapkan dapat mengatasi krisis tenaga kerja yang sedang terjadi.
Dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya, diharapkan Kapal Lambat Sabang dapat segera pulih dari krisis tenaga kerja yang sedang terjadi. Para penumpang pun diharapkan dapat kembali menikmati pelayanan Kapal Lambat Sabang yang optimal dan nyaman seperti sebelumnya.